PESANKU.ID, WAJO -- Ada 179 pemudik asal Jakarta yang ada di Desa Salobulo, Kecamatan Sajoanging, Kabupaten Wajo. Pemerintah Kabupaten Wajo telah menginstruksikan untuk melakukan isolasi mandiri.
Namun, instruksi tersebut tak diindahkan para pemudik. Malah mereka sudah bolak balik ke pasar.
Lebih parahnya, tim medis tidak melakukan tindakan medis karena keterbatasan peralatan."Dari pengakuan tim medis, mereka hanya bisa mendata tapi tidak mampu melakukan tindakan medis atau pemeriksaan karena APD tidak punya. Termasuk alat pemeriksaan seperti alat pengukur suhu tubuh atau termometer scan,"kata Ketua PKB Wajo, Sumardi Arifin.
Sumardi pun berharap Tim Gugus Kabupaten segera turun bersama tim medis untuk melakukan arahan dan pemeriksaan. Karena dari informasi Tim Gugus Kabupaten tak seorang pun pernah turun kelapangan.
" Kami hanya berharap pemerintah segera turun tangan supaya masyarakat tidak resah. Apalagi dari informasi ada lagi pemudik dari Jakarta mengalami demam dan belum ada penangananya,"ujarnya.
Senada Anggota DPRD Wajo, Andi Muliyadi membenarkan bila masyarakat sangat resah dengan bebasnya para pendatang ini berkeliaran di pasar. Terlebih lagi tenaga medis dari kecamatan takut melakukan pemeriksaan karena peralatan medis tidak ada.
"Harapan masyarakat agar pemerintah kabupaten turun langsung memantau dan melakukan pemeriksaan terhadap semua pendatang ini," ujarnya.
Dikonfirmasi, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wajo, Supardi mengatakan sudah koordinasi dengan Dinkes terkait kelengkapan di setiap kecamatan. Karena pemudik semakin banyak berdatangan.
"Semoga peralatan medis yang sudah diorder segera datang,"harapnya.(*)
Editor : Irwan